Rumah Tradisional. Rumah modern Indikator yang diamati: 1. Identitas sosial 2. Norma sosial 3. Interaksi sosial 4. Tindakan sosial A. Pendahuluan Rumah Tradisional memiliki beberapa fitur umum. Fitur-fitur ini termasuk beranda terbuka yang besar dengan balok dan kasau yang menjorok , atap pelana, dan atap tinggi dan runcing dengan satu atau lebih atap pelana. Mereka menggunakan bahan bangunan tradisional seperti batu bata, kayu, plester, plesteran, dan batu. Dan rumah modern Konstruksi modern menggunakan bahan bangunan yang lebih baru dan lebih maju secara teknologi seperti baja bertulang, beton, dan plastik. Rumah adat atau rumah tradisional di Indonesia adalah rumah yang dibangun dengan cara yang sama dari generasi ke generasi dan tanpa atau sedikit sekali mengalami perubahan. Bahan yang digunakan untuk pembangunan rumah tradisional adalah adalah kayu dan bambu kayu digunakan untuk tiang-tiang...
PROPOSAL PEMBERDAYAAN LEMBAGA PENDIDIKAN SEBAGAI SARANA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DI LINGKUNGAN DESA KARANGREJO I. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun, di banyak daerah, termasuk di Desa Karangrejo, masih terdapat tantangan dalam menyediakan akses pendidikan yang berkualitas. Salah satu solusinya adalah dengan memberdayakan lembaga pendidikan di tingkat desa, baik itu sekolah formal maupun lembaga pendidikan non-formal, untuk menjadi sarana peningkatan kesejahteraan sosial. Dengan memberikan pendidikan yang berkualitas, masyarakat akan memiliki keterampilan yang lebih baik untuk meningkatkan taraf hidup mereka, baik dalam hal ekonomi, kesehatan, maupun aspek sosial lainnya. Lembaga pendidikan di Desa Karangrejo memiliki potensi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Oleh karena itu, pemberdayaan lembaga pendidikan yang ada dapat menjadi langkah strategis untuk menciptakan perubahan positif di desa ini. II. Rum...
Dampak kegagalan usaha Menurut Usmany, P., & Loupatty, L. G. (2021), hasil penelitian menunjukan bahwa potensi kebangkrutan terjadi pada 58% perusahaan di Subsektor Restoran, Hotel dan Pariwisata di Bursa Efek Indonesia. Sebanyak 11% berada dalam kategori grey area, dan 31% perusahaan tidak mengalami masalah keuangan sehingga tidak berpotensi bangkrut. Usmany, P., & Loupatty, L. G. (2021). Analisis Potensi Kebangkrutan Sebagai Dampak Pandemi Covid-19 Pada Perusahaan Sub Sektor Restoran, Hotel Dan Pariwisata Di Bursa Efek Indonesia. Fair Value: Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan, 4(Spesial Issue 2), 603-615. Dalam https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=dampak+kegagalan+usaha+restoran&btnG=#d=gs_qabs&t=1708565032305&u=%23p%3DKNRo9EsxTgIJ . Diaksed pada Kamis, 22 Februari 2024; 08.25 WIB Menurut El Yanda, T. A. U., & Faizah, S. I. (2020),perubahan kondisi ekonomi makro dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Ketika te...