Perubahan Sosial Pada Arsitektur Rumah di Kecamatan Jakenan dan Juwana

Rumah Tradisional.
Rumah modern

Indikator yang diamati:
1. Identitas sosial
2. Norma sosial
3. Interaksi sosial
4. Tindakan sosial

                    A. Pendahuluan
Rumah Tradisional  memiliki beberapa fitur umum. Fitur-fitur ini termasuk beranda terbuka yang besar dengan balok dan kasau yang menjorok , atap pelana, dan atap tinggi dan runcing dengan satu atau lebih atap pelana. Mereka menggunakan bahan bangunan tradisional seperti batu bata, kayu, plester, plesteran, dan batu. Dan rumah modern Konstruksi modern menggunakan bahan bangunan yang lebih baru dan lebih maju secara teknologi seperti baja bertulang, beton, dan plastik. Rumah adat atau rumah tradisional di Indonesia adalah rumah yang dibangun dengan cara yang sama dari generasi ke generasi dan tanpa atau sedikit sekali mengalami perubahan. Bahan yang digunakan untuk pembangunan rumah tradisional adalah adalah kayu dan bambu kayu digunakan untuk tiang-tiang, soko, dan balok.
Rumah yang menampilkan desain, fitur, dan teknologi terkini yang mencerminkan gaya hidup kontemporer. Bahan bahan yang digunakan untuk membuat rumah modern adalah=
Bahan dasar: Pasir, semen, baja, metal, paku, besi beton, genteng, atau asbes, dan kerikil
Bahan untuk dinding: Batu bata, batako, dan bata ringan
Bahan untuk lantai: Keramik

Bahan untuk atap: Dak beton

                    B. Pembahasan
Arsitektur rumah dibagi menjadi dua yaitu rumah tradisional dan rumah modern. Rumah Tradisional terdiri dari Rumah Joglo, Rumah Limasan, Rumah Bambu, Rumah Goa. Selain itu Rumah Modern ada Rumah Eropa Klasik, Rumah Kapsul, Rumah Buncer, Rumah Van. Pengertian contoh Rumah Tradisional :
*Rumah adat Joglo merupakan rumah tradisional yang memiliki material utama dari kayu jati. Biasanya Joglo dibangun oleh masyarakat dengan status sosial tinggi seperti kalangan bangsawan atau kerajaan, karena membutuhkan biaya yang besar.
Ciri-ciri Rumah Joglo:
-Bentuk atap rumah joglo khas, yaitu berbentuk Tajug yang menyerupai gunung. 
-Rumah joglo memiliki tiang-tiang utama yang saling bersilangan dan saling berhubungan.
-Rumah joglo menggunakan ornamen dan ukiran kayu yang indah. 
-Rumah joglo memiliki teras yang luas tanpa sekat. 
-Rumah joglo terbuat dari bahan alami, seperti kayu dan bambu.
*Rumah limasan adalah rumah tradisional yang memiliki atap berbentuk limas dan menjadi salah satu ikon arsitektur tradisional Jawa.
Ciri-ciri Rumah Limasan:
-Atap berbentuk limas dengan empat sisi, yaitu trapesium dan segitiga sama kaki 
-Memiliki emperan yang menjadi batas antara bagian utama rumah dan teras 
-Ruangannya terdiri dari rumah dalem, yaitu emper, ruang tengah yang dibiarkan kosong, dan senthong 
-Umumnya terbuat dari bata merah tanpa lapisan di bagian luar 
-Memiliki konstruksi yang kokoh pada bagian atasnya. 
*Rumah bambu adalah bangunan yang sebagian besar terbuat dari bambu. Bambu merupakan tanaman rumput-rumputan yang memiliki rongga dan ruas pada batangnya. Bambu memiliki banyak jenis, seperti buluh, aur, pring, dan eru.
Ciri-ciri Rumah Bambu:
-Rumah bambu menggunakan anyaman bambu untuk menutup dinding. 
-Bambu terbelah digunakan sebagai lantai rumah adat Sunda. 
-Rumah bambu sederhana sering dilengkapi dengan kolam ikan yang lapang. 
-Tanaman gantung dapat ditambahkan di teras rumah bambu untuk mempercantiknya. 
-Keramik lantai batu alam dapat digunakan untuk memperindah rumah bambu.
*Rumah Goa yang berdiri saat ini dibangun antara abad ke-18 dan awal abad ke-20. Rumah-rumah tersebut menampilkan perpaduan gaya neo-Klasik dan neo-Gotik .
Ciri-ciri Rumah Goa:
-Sebagian besar rumah berbentuk simetris dengan pintu masuk yang menempati tempat terhormat.
-Biasanya kamar tidur utama terbuka ke sala atau dekat dengannya. 
-Ruang makan biasanya tegak lurus dengan kamar-kamar. 
-Hampir semua rumah Goa memiliki langit-langit palsu dari kayu.
-kamar tidur mengapit halaman, dan dapur serta area layanan berada di belakang rumah.
Pengertian contoh rumah modern:
*Rumah Eropa klasik adalah gaya arsitektur yang berasal dari Eropa pada abad ke-18 dan ke-19. Gaya ini berkembang pesat ke seluruh dunia pada abad ke-20, salah satunya karena kolonialisme bangsa Eropa.
Ciri-ciri rumah Eropa klasik, antara lain: 
 •Kemewahan yang terlihat dari ukuran dan fasad rumah .
 •Menggunakan material berkualitas tinggi dan mahal, seperti kulit dan marmer .
 •Dekorasi yang bernilai seni tinggi dan berkilau .
 •Atap miring .
 •Kusen jendela berornamen. 
 •Bukaan melengkung .
 •Jendela tinggi yang sering dilengkapi penutup jendela .
 •Detail ornamen tradisional seperti pedimen dan batu kunci .
*Rumah kapsul (Kapuseru Hausu) adalah jenis rumah yang bisa disimpan dan dibawa-bawa dalam kapsul. 
Rumah kapsul memiliki beberapa ciri, yaitu: 
 Mandiri, dengan pasokan listrik dan air, serta perabotan sendiri . 
Dapat berfungsi sebagai rumah bergerak.
*Rumah bunker adalah tempat perlindungan yang aman dan diperkuat, biasanya dibangun di bawah tanah, untuk melindungi penghuninya dari berbagai ancaman. Bunker dapat melindungi dari berbagai hal, seperti: 
 Perang, Kecelakaan nuklir, Pandemi global, Gempa bumi, Kerusuhan sipil, Bahan kimia, Tornado dan angin topan. 
 Bunker biasanya dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti penerangan dan pemanas, serta tempat tidur susun dan loker untuk barang-barang pribadi.
*Rumah hiburan atau fun house adalah fasilitas hiburan yang ditemukan di taman hiburan dan pasar malam, dilengkapi dengan berbagai perangkat yang dirancang untuk mengejutkan, menantang, atau menghibur pengunjung.
              Rumah Tradisional

Rumah Tradisional terbuat dari:
*Gergaji yang memiliki bentuk panjang dan gigi tajam terbuat dari besi berguna untuk memotong kayu dengan kekurangan lama dan Kelebihannya hemat biaya. 
*Pacul yang memiliki bentuk L mempunyai mata U yang terbuat dari besi dan kayu berguna untuk mengaduk dan melubangi tanah dengan kekurangan tenaga extra dan kelebihan ringan biaya. 
*Golok yang memiliki bentuk C dengan bagian yang tajam terbuat dari besi dan kayu dengan kekurangan lama dan kelebihan hemat biaya. 
*palu  memanjang berbentuk T memiliki kepala balok terbuat dari besi dan kayu berguna untuk memasang paku dengan kekurangan tenaga yang extra dan kelebihan irit biaya. 
*Kayu jati berbetuk balok panjang berguna untuk penyanggah atap rumah dengan kekurangan mahal dan kelebihan tahan lama. 
*Kramik berbentuk balok berkilau terbuat dari tanah liat yang dibakar berguna untuk pelapis rumah kekurangan mudah pecah dan kelebihan terlihat rapi dan bersih. 
*Bata merah berbentuk balok terbuat dari tanah berguna untuk membuat tembok dengan kekurangan biaya mahal dan kelebihan rumah kokoh. 
                          Rumah Modern

Rumah Modern terbuat dari:
*Truk molen yang memiliki bentuk kendaraan truk pengaduk semen berguna untuk mencampurkan semen, pasir, dan air dengan kekurangan biaya mahal dan kelebihan cepet selesai. 
*Semen yang berbentuk taburan serbuk terbuat dari batu kapur berguna untuk perekat material kontruksi dengan kekurangan bahan yang sulit diubah dan mempunyai bobot yang berat dan kelebihan harga yang murah. 
* Pasir yang berbentuk butiran batu kecil terbuat dari bebatu yang terkikis oleh Sungai berguna untuk bahan dasar material dengan kekurangan bobot yang berat dan kelebihan merekatkan semen. 
*Cetok memiliki pegangan lonjong dengan ujung berbentuk V terbuat dari besi dan kayu berguna untuk meratakan adonan semen dan pasir dengan kekurangan lama dan kelebihan irit biaya. 
* Kramik Marmer bentuknya kotak besar berkilau terbuat dari batu alam/Marmer berguna untuk pelapis alas rumah dengan kekurangan mudah pecah dan kelebihan terlihat rapi dan mewah. 
*Kaca berbentuk persegi panjang transparan terbuat dari pasir yang dicairkan dan diubah secara kimia berguna untuk meneruskan cahaya matahari kedalam rumah dengan kekurangan mudah pecah dan kelebihan dapat memantulkan cahaya matahari. 

 1. Identitas sosial
Rumah sebagai sebuah ruang objek tak bernyawa seringkali dianggap statis. Akan tetapi, sebetulnya ada kehidupan dan dinamika permasalahan dari sebuah rumah. Selalu ada makna yang diwakili oleh rumah. Misalnya saja, sebuah rumah di Jawa yang jarak antara Joglo dengan pintu utama rumahnya semakin panjang, maka menunjukkan bahwa pemilik rumah tersebut adalah bangsawan yang semakin tinggi pura identitasnya di dalam hierarki sosial masyarakat.
Begitu juga dengan rumah modern. Jika ukiran dan ornamen di sebuah rumah semakin rumit dan banyak maka rumah tersebut adalah milik Bangsawan yang identitasnya juga berada di atas hierarki sosial. Maka dapat dikatakan bahwa identitas melekat pada banyak objek salah satunya rumah.
2. Norma sosial
Norma sosial yang berkaitan dengan arsitektur ,rumah tradisional biasanya berkaitan erat dengan aturan adat dan tradisi dari turunan nenek moyang. Mulai dari bentuk rumah ,tata letak ruang yang dibagi-bagi yang memiliki fungsi tersendiri dan lain. Sedangkan rumah kontemporer atau modern tidak ada kaitannya seperti rumah tradisional, melainkan berkaitan dengan kemauan pemilik rumah yang dipasrahkan kepada arsitektur dan desainer rumah. Rumah tradisional dikerjakan secara bersamaan dengan masyarakat sekitar yang membutuhkan biaya sedikit sedangkan rumah modern membutuhkan biaya yang besar untuk membeli material dan membayar prakerjanya.
3. Interaksi Sosial
interaksi sosial terhadap perubahan tata ruang rumah tradisional dan modern tentunya berbeda. Orang yang memiliki rumah tradisional cenderung terbuka dalam menerima tamu dan aktif dalam interaksi bersama tetangga sekitar.Namun sebaliknya, orang yang memiliki rumah modern kadang tidak mau berinteraksi dengan tetangga sekitar dan enggan membuka pintu jika ada yang bertamu. 
4. Tindakan Sosial
Tindakan sosial di dalam arsitektur rumah dapat diartikan suatu hubungan sosial satu sama lain, dimana mereka saling membantu.  Bergotong royong saat pembuatan rumah tradisional. Pembantu rumah modern cenderung menggunakan tenaga sewa (tukang kuli). 

                  C. Penutup
Kesimpulan
Rumah tradisional dengan rumah modern memiliki indikator perbedaan yang mencolok. Dari mulai identitas, norma, interaksi dan tindakan. Perbedaan ini bisa dijadikan sebagai pedoman menghargai perbedaan dan keseimbangan kemajuan teknologi dengan  warisan budaya lokal. 

Postingan populer dari blog ini

Kajian Literatur Kendala Berwiraisahan